Meninggalkan Kenikmatan Sesaat Untuk Kesuksesan Jangka Panjang

From the desk of Amhar Maulana Arifin,
Subj. Fokus Terhadap Kesukesan Jangka Panjang



Planning telah matang, strategi telah sempurna, dan cara terbaik untuk meraih tujuan telah ditemukan. Tapi setelah semua itu sempurna, malah tidak mampu untuk mengaktualisasikannya. semangat berangsur-angsur hilang karena motivasi yang lemah dan banyaknya gangguan yang melalaikan, akhirnya setiap hari waktu dihabiskan di social media. nonton TV, nonton film, gaming, chatting dengan teman dan lain-lain. Setiap hari segudang hal-hal tidak penting dilakukan.

Mengapa hal-hal demikian itu sering dilakukan padahal tidak sesuai dengan rencana yang sudah kita buat dengan matang? Jawabannya adalah: aktivitas tersebut lebih menyenangkan daripada belajar dan bekerja. Melakukannya begitu mudah dan tidak beresiko dan berakibat kegagalan. Sedangkan bekerja dan berusaha itu menyakitkan, siapa yang bisa menjamin untuk berhasil? Semuanya penuh dengan ketidakpastian. Contoh hal-hal yang tidak penting tapi menyenangkan adalah ketika browsing, yang ada di fikiran adalah: tidak akan ada resiko dan tidak perlu keluar tenaga, atau mungkin bisa memperoleh sesuatu yang berharga. Tapi mungkin kenyataannya tidak. bisa saja kita tertarik dengan hal yang di luar tujuan utama kita.

Aktivitas tersebut merupakan aktivitasnya para pembuang waktu. Aktivitas yang dilakukan untuk membuat hari berlalu dengan cepat. Jika sudah sering dilakukan maka akan mengakibatkan hambatan pada aktivitas yang sudah direncanakan.

Tidak ada hal yang membangun dari aktifitas tersebut. tapi hal-hal tersebut begitu mudah bahkan lebih mudah dari bagaimana penulis mengungkapkan fikiran penulis disini. Sepertinya hal-hal tersebut adalah hal-hal yang selalu ingin dilakukan ketika tidak ingin bekerja dan berusaha.

Membuang-buang waktu itu berakibat kecanduan. Semakin sering dilakukan, maka akan semakin banyak alasan untuk menjadikan kebiasaan tersebut suatu kebenaran.

Jika anda sempat memikirkan tentang seberapa banyak waktu yang digunakan buat hal-hal yang sudah direncanakan. cobalah dianalisis, jika sudah dianalisis maka anda akan mengetahui apakah anda telah menggunakan waktu anda dengan baik atau tidak. Janganlah hari berlalu dengan cepat tanpa adanya prestasi yang nyata. gunakan waktu anda dengan baik.
Dengan melakukan analisis maka anda akan lebih optimis. Mengenali kekurangan adalah langkah pertama untuk menghapusnya. Hal ini akan membuat anda mengerti setiap kali mencoba untuk mendekati “fasilitas pembuang waktu” yang bukan pada waktunya. Dengan demikian maka keinginan untuk membuang waktu tersebut agak bisa dikendalikan.

Sebenarnya, ada satu skill yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah diatas. Yaitu mengorbankan kesenangan jangka pendek untuk kenikmatan jangka panjang. Hal ini mengingatkan kepada pantun lama: berakit-rakit kehulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudan.

Poin utamanya adalah: Jika bisa menahan kenikmatan jangka pendek, dengan keyakinan bahwa akan memperoleh kebahagiaan di masa yang akan datang, maka semuanya akan berjalan lebih baik. Harus selalu yakin untuk mementingkan masa depan dibanding kesenangan sesaat. Walau akan terasa lebih sulit, perlu diingat bahwa hal tersebut bisa mendorong untuk meraih kesuksesan.