Berani Mengambil Inisiatif
From the desk of Amhar Maulana Arifin
Subject: Motivasi untuk berani Mengambil Inisiatif dalam Hidup
Inisiatif adalah kemampuan untuk memutuskan dan melakukan sesuatu yang benar tanpa harus diberi tahu, mampu menemukan apa yang seharusnya dikerjakan terhadap sesuatu yang ada di sekitar, berusaha untuk terus bergerak untuk melakukan beberapa hal walau keadaan terasa semakin sulit. Ketika seorang inisiator menemukan kesempatan dalam kesulitannya, kesempatan itu segera diambil dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memecahkan hal-hal yang sedang ia pecahkan. Bahkan dengan inisiatif yang tinggi seseorang mampu menemukan permasalahan dan kesulitan yang tersirat dan mampu juga memutuskan solusi lalu menyelesaikan permasalahan tersebut.
Berani berinisatif sama dengan sikap proaktif, lawan dari proaktif adalah reaktif. Inisiatif merupakan sikap proaktif terhadap hal-hal yang berada di sekitar, Untuk mengambil inisiatif kita harus mendahulukan aksi dibandingkan reaksi. Kita harus melakukan suatu hal tanpa perlu diperintah terlebih dahulu. Dengan menjadi aktif dalam hidup, kita akan merasa lebih baik, rasa percaya diri kita akan naik, kita juga akan merasa bahwa diri kita berharga. Berani mengambil inisiatif akan membantu kita terbebas dari rasa khawatir, gelisah, dan cemas. Semakin intens kita memasrahkan apa yang terjadi untuk terjadi saja, maka semakin besar kesempatan kita untuk khawatir, gelisah dan cemas. Tapi sebaliknya, jika semakin intens kita menyelesaikan hal-hal yang ada disekitar kita dengan berani mengambil inisiatif, maka semakin tinggi pula tingkat kebahagiaan kita.
Banyak orang yang memandang bahwa inisiatif adalah suatu hal yang abstrak. Bagi sebagian orang berinisiatif bagaikan memikirkan hal gaib yang sulit untuk divisualisasikan. Contoh sederhananya, ketika seorang pemateri dalam diskusi lupa untuk membawa materi yang akan dipresentasikannya, atau tiba-tiba laptopnya rusak. Jika pemateri itu minim inisiatif, ia hanya duduk kebingungan menunggu hal yang tidak pasti. Tapi jika ia punya inisiatif ia akan memutuskan sesuatu yang membuat permasalahan ni terselesaikan. Misalkan solusinya adalah menggunakan white-board atau media lainnya, membangun kembali kerangka yang akan ia jelaskan dengan sekedar menuliskan key-point nya, menguraikan materi secara jelas dan runtut. Jika ia mampu memaparkan materi presentasi dengan mengagumkan juga dimengerti oleh peserta walaupun tanpa bantuan teknologi, ia justru akan mendapatkan nilai tambah dari pada menggunakan bantuan teknologi tapi tidak mampu menyampaikan dengan optimal. karena sebenarnya esensi dari sebuah presentasi adalah bagaimana seorang pemateri mampu memaparkan materi yang akan disampaikannya, bukan teknologi yang digunakan untuk presentasi. Dari contoh sederhana ini kita bisa membedakan apa itu inisiatif. Inisiatif adalah sesuatu yang realistis bagi orang yang memiliki skill untuk berinisiatif, dan merupakan sesuatu yang abstrak bagi orang yang minim inisiatif.
Selain ada orang yang menganggap bahwa inisiatif adalah abstrak, ada juga orang yang tidak berani mengambil inisiatif, padahal sebenarnya ia mampu untuk berinisiatif. Mungkin penyebabnya karena takut salah, takut dicemooh oleh orang, takut dikritik, rasa malas, ataupun ragu akan inisiatifnya sendiri. Jika anda takut untuk berinisiatif, ingatlah bahwa sebenarnya yang perlu untuk ditakuti adalah tidak berani mencoba. Individu yang melakukan hal besar biasanya diawali dengan inisiatif dan berani mencoba. Banyak para penemu yang dalam perjalanannya untuk menemukan sesuatu harus gagal berkali-kali tapi tetap terus mencoba hingga sukses dengan temuannya, banyak pengusaha yang gagal berkali-kali hingga akhirnya ia bisa sukses dalam usahanya. Tentunya mereka semua mengawali semuanya dengan inisiatif. Maka, lawanlah rasa takut untuk berinisiatif. Janganlah mengharapkan seluruh dunia ini suka dengan anda, dalam hidup selalu ada pro dan kontra, karena dari setiap kepala, terdapat otak yang berbeda. Sangat sulit untuk menjadikan semuanya sama dalam satu persepsi. Jadi fokuslah pada inisiatif anda, untuk menciptakan kebaikan untuk anda dan sekitar anda. keluarlah dari rasa takut untuk berinisiatif sekarang juga, jangan biarkan rasa takut untuk berinisiatif menguasai anda. Ingatlah, sikap berani mengambil inisiatif telah membuat dunia ini lebih baik. Dan hanya orang yang berani mengambil inisiatif yang mampu membuat hal ini terjadi.
Tidak berani mengambil inisiatif juga bisa jadi karena rasa malas untuk berinisiatif. Jika tidak berani mengambil inisiatif karena rasa malas maka hal yang perlu dilakukan adalah bagaimana untuk mengobati rasa malas tersebut. Rasa malas biasanya muncul karena lemahnya motivasi. Maka yang perlu dilakukan adalah bagaimana untuk terus memotivasi diri untuk berinisiatif. Ada banyak cara untuk meningkatkan motivasi, membaca artikel motivasi, menetapkan tujuan dalam hidup, menerapkan nilai-nilai positif dalam diri, juga menerapkan mindset yang benar dalam diri. Jika anda ingin terus berinisiatif maka motivasinya adalah selalu mengingat kelebihan dari inisiatif, mengingat bahaya jika tidak berinisiatif, dan hal-hal lainnya yang mampu membuat anda terus berinisiatif. Motivasi juga bisa muncul ketika kita sudah memulai suatu hal yang kita rasa malas. Maka cobalah memulai berinisiatif, ketika anda sudah memulai, lalu terus mencoba dan mencoba, hingga anda melakukannya sampai selesai.
Akhirnya, penulis harapkan agar kita semua sekarang berani untuk mengambil inisiatif, jangan mundur sebelum mencoba, jikalau gagal tetaplah mencoba, karena tidak ada di dunia ini yang mampu mengalahkan ketekunan. Kesalahan tersebesar adalah menyerah. Kerahkan kemampuan puncak untuk memperoleh hasil maksimal. Asah inisiatif anda dan bersiaplah untuk meraih prestasi dan kehidupan yang lebih baik.