Jangan Berpikir Terlalu Mendalam

From the desk of Amhar Maulana Arifin
Subject: Dampak Buruk berpikir Berlebihan


Satu hal yang membuat banyak orang terjatuh dari tangga dalam meraih apa yang diinginkan adalah berlebihan dalam berpikir.  Hal positif maupun negatif jika difikirkan terlalu berlebihan bisa berdampak buruk. Contohnya dalam setiap permasalahan yang besar maupun yang kecil, jika dipikirkan terlalu mendalam, bisa mengakibatkan diri terlarut dalam pikiran lalu tenggelam dalam kolam permasalahan yang sebenarnya dangkal. Permasalahan kecil tersebut terus menerus dipikirkan sehingga tampak semakin besar dan menjadi lebih besar dari kenyataannya.

Hal yang positif dan baik pun bisa jika difikirkan secara berlebihan berubah menjadi negatif.  Contohnya, ketika memiliki cita-cita yang besar, cita-cita tersebut terus menerus dipikirkan termasuk hal-hal yang berkaitan dengan cita-cita tersebut. Seperti memikirkan tentang jalan untuk meraihnya dengan sangat mendetail sehingga tampak sulit untuk dijalankan, resiko yang mungkin diperoleh dalam perjuangan menuju cita-cita tersebut, dan memikirkan tentang kebaikan dan keburukan cita-cita tersebut untuk dirinya dan lingkungan sekitarnya. Sebenarnya memikirkan hal-hal tersebut sangatlah baik. Tapi ketika berlebihan dan membebani diri akan mengakibatkan gangguan psikologis. Apabila psikologis sudah terganggu maka cita-cita itu pun bisa menjadi berantakan. Contoh lainnya adalah dalam belajar, walaupun ambisi kuat, tetapi jika diforsir dan berlebihan dalam memikirkannya, maka bisa mengganggu kesehatan jiwa dan raga. Perlu adanya keseimbangan dalam menjalankannya. Terlalu keras dalam berfikir bisa mengakibatkan stress dan depresi. Terlalu berlebihan dalam menganalisis sesuatu bisa mengakibatkan kehilangan moment membahagiakan dari apa yang dianalisis tersebut.

Jika dalam hal positif dan menyenangkan saja bisa mengakibatkan dampak yang buruk, apalagi berpikir terlalu berlebihan terhadap hal yang buruk dan menyakitkan. Hal yang menyakitkan tersebut bisa tampak semakin besar sehingga bisa menciutkan nyali dan mematahkan percaya diri. Dengan nyali yang lemah bisa muncul rasa takut yang kuat. Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa rasa takut pada kebanyakan orang bukan sekedar takut akan hal yang menyakitkan, tapi juga takut untuk merasa takut atas hal yang menyakitkan. Maka bisa anda hitung tentang efek buruk berpikir mendalam terhadap diri, efek tersebut berlipat ganda dan sangat sistemik.

Maka janganlah berpikir terlalu mendalam. Orang yang berhasil bukanlah mereka yang berlarut-larut memikirkan sesuatu dan mencederai dirinya sendiri. Tapi mereka yang menikmati perjuangan hidup dengan penuh kebahagiaan dan rasa syukur. Juga orang berhasil bukanlah mereka yang memacu otaknya dengan kuat sehingga mengakibatkan kecelakaan. Bayangkan mobil saja jika melaju terlalu cepat bisa mengakibatkan kerusakan mesin bahkan kecelakaan, apalagi otak kita yang merupakan anugerah yang sangat berharga.

Cobalah untuk memacu mesin kecerdasan (otak) seefektif mungkin. Berhenti berfikir mendalam bukan berarti berhenti sepenuhnya, tapi mengontrol dalamnya berpikir pada batas yang wajar sehingga bisa mencapai tujuan. Ada batasan-batasan tertentu sehingga perlu untuk mengendalikan alokasi pikiran terhadap suatu hal. Menjadikannya seimbang akan berdampak terhadap kebaikan sekarang ini dan di masa depan.

Bagaimana Cara agar bisa terhindar pikiran yang terlalu mendalam?
Lanjutkan membaca dengan klik text berikut:


Respectfully,
Amhar Maulana Arifin