Cara untuk Hidup Sederhana

From the desk of Amhar Maulana Arifin
Subject: Langkah membangun hidup yang bersahaja


Dalam menjalankan aktivitas di era modern ini, dibutukan kecepatan, efisiensi, dan teknologi. hal ini dipacu oleh paradigma masyarakat yang digerakkan oleh karir dan profesi. Selain itu, pola hidup masyarakat yang konsumtif mengakibatkan munculnya persepsi bahwa segala sesuatu tersedia dan dapat dimiliki. Dampak positif dari hal ini adalah perkembangan teknologi, perekonomian semakin membaik, juga ketersediaan barang dan jasa yang melimpah. Tapi terdapat sisi buram yang mengakibatkan hidup menjadi rumit dan kompleks. Gaya hidup maksimalis telah membuat dunia menjadi keras, seakan sumber daya yang tersedia di muka bumi tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan manusia, akhirnya setiap individu menjadi budak hawa nafsu dan kebutuhan pribadinya. Namun hal ini sebenarnya tidak seharusnya rumit. Intinya adalah bagaimana kita mampu mengeliminasi hal yang rumit dan kompleks menjadi simpel. Karena pada hakikatnya hidup tidaklah rumit, tapi kita lah yang membuatnya menjadi rumit. maka sekarang adalah saatnya mengembalikan semuanya menjadi sederhana.

Pada artikel sebelumnya penulis telah membahas tentang esensi kesederhanaan dan pentingnya membangun hidup yangsederhana. Berikut ini penulis akan menyampaikan beberapa langkah untuk membangun hidup yang sederhana.

1. TEMUKAN HAL TERPENTING DALAM HIDUP

Membangun hidup yang sederhana adalah bagaimana kita mengeliminasi hal-hal yang tidak penting dan memprioritaskan hal yang penting. Ketika kita telah memiliki gambaran jelas akan hal yang penting dalam hidup, tentunya kita akan mudah memilih mana yang layak untuk dikerjakan dan mana yang layak untuk ditinggalkan. Menerapkan skala prioritas dalam pilihan-pilihan kita dapat menjadi solusi untuk menentukan mana yang paling penting dan mana yang tidak penting.

2. LEPASKAN HAL-HAL YANG TIDAK PENTING

Mengikhlaskan hal-hal yang tidak penting untuk berlalu adalah sebuah proses pergerakkan untuk memperoleh hal yang lebih baik. Anda tidak akan mendapatkan apa yang seharusnya anda dapatkan jika anda terlalu terikat dengan hal-hal yang seharusnya anda lepaskan. Kadang-kadang kita mencintai sesuatu, kita perjuangkan, kita pelajari, tapi ternyata hal itu tidak baik untuk kita. Yang ada hanyalah membuat hidup kita rumit. Maka anda harus bersedia untuk melepaskan kehidupan tersebut. dengan demikian anda bisa fokus terhadap hal terpenting dalam hidup sehingga efisiensi dapat dicapai.

3. JANGAN FOKUS TERHADAP PERSEPSI ORANG LAIN DAN YANG ORANG LAIN INGINKAN

Hidup kadang disibukkan untuk menjadi seperti apa yang orang lain inginkan. Kadang harus melakukan hal-hal yang tidak penting tetapi rumit hanya untuk mengikuti apa yang orang lain inginkan terhadap kita. kita dibebani dengan pandangan-pandangan orang lain dan perasaan bagaimana seharusnya orang lain memandang kita. penulis ambil contoh, ada seseorang hidup di lingkungan masyarakat yang mewah, tetapi ia tidak memiliki apa yang dimiliki tetangganya. Akhirnya ia terbebani untuk memiliki apa yang dimiliki tetangganya agar tidak ada persepsi  negatif tentang dirinya. Ia rela mengorbankan hal penting dalam hidupnya hanya untuk mengejar apa yang diinginkan orang lain akan dirinya. Hidup pun semakin kompleks dan sulit. Tetapi, jika ia fokus terhadap apa yang ia inginkan dan melupakan apa yang orang lain inginkan akan dirinya, maka ia akan mampu untuk fokus terhadap hal terpenting dalam hidupnya. Ia tidak peduli orang lain ingin ia seperti apa. Intinya adalah bagaimana kita menjadi diri kita dan membuang jauh-hauh pikiran tentang apa yang orang lain inginkan dari kita, lalu fokus terhadap hal terpenting yang kita inginkan. Ikutilah kata hati anda, jangan menghabiskan waktu untuk mengikuti apa yang diinginkan dan dicita-citakan orang lain. Hindari pula sikap iri dan dengki melihat orang lain lebih baik, satu satunya orang yang layak untuk menjadi saingan kita adalah diri kita sendiri.

4. FOKUS TERHADAP KUALITAS, BUKAN KUANTITAS

Kadang orang berprasangka bahwa semakin besar kuantitas seseorang mengerjakan suatu hal, maka semakin besar pula apa yang akan ia raih. Tapi fakta sering tidak sesuai dengan prasangka tersebut. Ada orang yang bekerja hingga larut malam tapi tidak membuahkan hasil yang maksimal. Tapi ada juga yang bekerja hanya beberapa jam tapi membuahkan hasil yang sama bahkan lebih baik dari orang yang bekerja hingga larut malam. Apa yang membedakan keduanya? Tentunya kualitas mereka dalam mengerjakan suatu hal berbeda. Untuk orang pertama ia bekerja hingga larut malam tetapi kinerjanya kurang berkualitas. Bisa jadi dalam mengerjakan tugasnya ia tidak konsentrasi atau terpengaruh oleh gangguan-gangguan sekitarnya. Atau bisa juga ia terlalu perfeksionis dan menginginkan hal yang ekstravaganza sehingga bukan peningkatan yang diraih, tapi kualitas hidup yang lebih buruk. Oleh karena itu, fokus terhadap kualitas adalah hal yang sangat penting untuk membangun hidup yang sederhana. Untuk fokus terhadap kualitas, cobalah beri ruang kosong antar aktivitas, luangkan waktu untuk mencari shortcut agar pekerjaan kita dapat diselesaikan dengan cepat, hindari mengerjakan beberapa pekerjaan dalam satu waktu (multi-tasking),

5. LIHAT DUNIA SECARA SEDERHANA

Ketika kita kecil hidup terasa mudah. Benar? Tetapi semakin lama kita hidup, semakin kita merasakan bahwa dunia bertambah rumit. Sebenarnya, sampai sekarang dunia tetaplah sederhana, tapi kerumitan itu muncul karena kita yang membuat dunia menjadi rumit. Ketika kecil kita memandang dunia dengan sederhana dan penuh harapan. kita bahagia melihat orang tersenyum, menjauhi orang yang jahat pada kita, makan ketika lapar, tidur ketika mengantuk. Ketika semakin dewasa kita dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang sebenarnya kita yang membuatnya sendiri. Ketika mendapat nilai buruk menjadi galau, depresi, dan was-was. Ketika gagal dalam bisnis menjadi putus asa dan takut bangkit kembali. Padahal itu semua berkaitan dengan sudut pandang kita menilai sesuatu. Jika kita selalu memandang semuanya menjadi sederhana, apapun goncangannya kita tetap mampu menghadapinya dengan mudah.

6. BIASAKAN POLA KONSUMSI YANG MODERAT

Konsumsi dapat diartikan sebagai kegiatan menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa. Pola konsumsi yang moderat adalah bagaimana kita memastikan apa yang kita konsumsi sesuai dengan kebutuhan kita tanpa kurang maupun lebih. Pola konsumsi yang baik adalah bukan bagaimana kita mengkonsumsi suatu barang atau jasa sebanyak-banyaknya, tapi bagaimana kita menkonsumsi suatu barang atau jasa sesuai kebutuhan kita. Ingatlah setiap individu dalam menikmati suatu barang atau jasa terbatas oleh kendala biaya. Juga semakin banyak barang yang dikonsumsi, justru nilai guna bagi orang yang menkonsumsinya tersebut semakin berkurang. Jangan membeli barang-barang yang tidak anda butuhkan. Buatlah rencana keuangan dan alokasi sumber daya pribadi yang matang agar kita memperoleh tingkat konsumsi dengan utilitas yang maksimal.

Pola konsumsi yang berlebihan kadang mengakibakan seseorang terjerat pada hutang. Hal ini terjadi karena kecenderungan untuk konsumsi lebih tinggi dari pendapatan dan tidak ada lagi kecenderungan untuk menabung. Alih-alih bukanlah kehidupan sejahtera yang diperoleh, tapi hari-hari yang was-was dan suram karena khawatir akan hutang. Perlu kita ketahui bahwa hutang untuk tujuan konsumsi adalah seburuk-buruknya hutang. Apalagi jika menggunakan kontrak bernafaskan riba. Menerapkan pola konsumsi yang moderat membuat pengeluaran kita sesuai dengan pendapatan bahkan kita mampu menyisihkan sebagian dari pendapatan untuk berjaga-jaga (ditabung). Maka, jika kita menemukan pengeluaran kita lebih besar dari pendapatan, maka yang terbaik yang bisa dilakukan hanya dua cara, mengurangi pengeluaran kita, atau menambah pendapatan kita, dan yang kedua adalah yang terbaik.

Demikian beberapa tips untuk membangun hidup yang sederhana. Intinya adalah bagaimana kita bisa mengeliminasi hal-hal yang tidak penting dalam hidup, merubah sudut pandang akan dunia, dan yang terpenting adalah bagaimana kita membangun kehidupan yang seimbang dan penuh rasa syukur.