Cara Membangun Hidup yang Terorganisir

From the desk of Amhar Ma
Subject: Langkah untuk Hidup Terorganisir


Apakah waktu anda banyak yang sia-sia karena kehidupan anda tidak terorganisir dengan baik? Pernahkah anda mencari file untuk presentasi karena lupa folder tempat menyimpannya? mencari flashdisk di dalam tas yang berantakan? Tersesat ketika hendak pergi ke suatu tempat?. Jika hal-hal ini atau semacamnya terjadi setiap hari, berapa besar waktu yang disia-siakan dalam seminggu, sebulan, atau setahun? Banyak orang yang memiliki hidup yang tidak terorganisir. padahal gaya hidup yang tidak terorganisir bisa menghambat kesuksesan, selain itu, hidup yang berantakan bisa mengakibatkan stress, produktivitas berkurang, dan pengembangan diri terhambat.

Kehidupan yang terorganisir akan berpengaruh terhadap pencapaian target, cita-cita, dan harapan anda. kehidupan yang terorganisir akan meningkatkan kualitas aktivitas anda sehingga hasil yang didapatkan lebih optimal. Dengan menjadikan semua aspek dalam kehidupan terorganisir, artinya anda telah menghormati salah satu hal yang paling berharga dalam hidup: waktu. Menghormati waktu dapat membantu anda memaksimalkan seluruh aspek dalam hidup anda.

Sebenarnya, setiap orang memiliki kesempatan untuk menjadi individu yang terorganisir, karena menjadi seseorang yang terorganisir tidak dipengaruhi oleh turunan atau bakat bawaan. Kehidupan yang terorganisir dapat dilatih selama seseorang mau mengembangkan dirinya secara konsisten. Maka pada artikel ini akan dibahas strategi untuk membangun kehidupan yang terorganisir.

1. Buat Planning & Jadwal yang Matang

Kita semua memiliki tujuan dan harapan dalam hidup. Kadang tujuan dan harapan itu begitu besar sehingga kita harus membaginya menjadi bagian-bagian kecil. Oleh karena itu kita harus memiliki rencana harian yang matang agar hari-hari kita dapat terorganisir dengan baik. Perlu kita ketahui bahwa orang yang terorganisir tidak pernah membuang waktu. Mereka selalu memastikan bahwa semuanya terorganisir dengan baik. Mereka menetapkan planning harian, mingguan, bulanan, tahunan, bahkan hingga bertahun-tahun kedepan. Setiap planning yang mereka canangkan mereka ubah dalam bentuk jadwal aktivitas. Selain itu mereka membuat to do list setiap hari sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan dalam satu hari. Maka, jika kita ingin hidup terorganisir, pastikan semuanya tertulis dan direncanakan secara matang.

2. Hindari Perfeksionisme yang Berlebihan

Perfeksionisme adalah suatu sikap menuntut diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitarnya untuk sempurna. sikap ini membuat seseorang merasa bahwa ia mampu mengontrol segalanya, mengatur kehidupan, bahkan alam semesta dapat ia kendalikan. Jiwa perfeksionis dapat membantu seseorang untuk hidup terorganisir, tapi perfeksionisme yang berlebihan dapat membuat seseorang gagal dalam proses membangun kehidupan yang terorganisir. Jiwa perfeksionis yang berlebihan mengakibatkan seseorang ingin menyelesaikan banyak hal bahkan sampai hal terkecil dan detail. Akhirnya bukan kehidupan yang efisien yang dicapai, tapi waktu yang habis untuk mengurus segala hal yang tidak selesai dengan sempurna, dan yang tersisa adalah kekecewaan yang mendalam. Pada artikel sebelumnya penulis telah membahas bahaya perfeksionisme yang berlebihan, silakan klik di sini.

3. Jangan Menunda

Sikap menunda adalah suatu hal yang dapat menjadikan hidup tidak terorganisir. menunda bagaikan mengangkat gelas ditangan yang lama-lama jika terus diangkat akan terasa berat. Menunda juga dapat mengakibatkan tumpukan tanggung jawab dan aktivitas. Ketika anda menunda pekerjaan hari ini, itu artinya anda menumpuk pekerjaan di masa depan. Akhirnya penundaan aktivitas ini menjadi bom waktu yang suatu saat akan meledak dan membuat kita menyesal dan putus asa. Penulis telah membahas tentang penyebab dan cara menanggulangi kebiasaan menunda, klik di sini.

4. Fokus pada kebutuhan

Orang yang hidup terorganisir hanya fokus dengan apa yang mereka butuhkan. Mereka menjauhi barang-barang atau jasa yang tidak mereka butuhkan dan mengeliminasi hal-hal yang tidak penting. Dalam aktivitas mereka lebih mengutamakan hal paling penting dan mendesak. Dalam pola konsumsi, mereka hanya menkonsumsi barang atau jasa yang benar-benar mereka butuhkan. Ketika ke sekolah maupun tempat kerja, mereka hanya membawa barang-barang yang benar-benar dibutuhkan.

Maka, untuk hidup terorganisir, cobalah menuliskan semua hal yang anda miliki, setelah itu pilihlah hal yang benar-benar anda membutuhkan. jika anda menemukan hal yang tidak penting dan tidak memiliki fungsi yang signifikan dalam kehidupan anda, singkirkanlah. Hidup akan terasa lebih ringan dan nyaman jika hidup dengan sedikit barang tapi bisa digunakan secara maksimal dibandingkan hidup dengan banyak barang tapi sebagian besar tidak bermanfat.

5. Mengedepankan Kualitas

Secara umum, kualitas lebih utama daripada kuantitas. Untuk membangun kehidupan yang terorganisir hendaknya mengedepankan kualitas demi memperoleh hasil yang maksimal. misalkan dalam membaca, ada orang yang membaca buku berkali-kali, tetapi karena membacanya kurang berkualitas akhirnya ia tetap tidak paham dengan isi buku tersebut. tapi, jika orang tersebut membaca dengan berkualitas, maka dalam waktu singkat ia bisa memahami isi dari buku tersebut tanpa perlu diulang-ulang.

Demikian cara untuk menjadikan hidup lebih terorganisir. Jadikanlah kehidupan yang terorganisir menjadi kebiasaan anda. menjadikan hidup menjadi terorganisir tidaklah mudah, butuh proses, kemauan, dan kerja keras. Tapi ketika anda berhasil merealisasikannya, maka dapat dipastikan anda telah memiliki sistem kehidupan yang sempurna dan produktivitas yang terus meningkat.