Sukses Bukan Karena Keberuntungan

From the desk of Amhar Ma
Subject: Kaitan antara keberuntungan dan kesuksesan.

Sukses bukan Karena Bejo

Akhir-akhir ini penulis menemukan suatu peristiwa unik, dalam waktu sepekan penulis bertemu dengan beberapa orang yang yakin bahwa sukses terjadi karena keberuntungan. Salah satunya, penulis bertemu dengan seorang bapak paruh baya dalam sebuah acara. Di sela-sela acara ia berbicara menyinggung masalah kesuksesan. Ia mengatakan bahwa fakatanya sekarang ini orang bodoh kalah dari orang pintar, orang pintar kalah oleh orang licik, dan orang licik kalah oleh orang bejo (beruntung). Benarkah demikian? Apakah keberuntungan memiliki hubungan erat dengan sukses? Apakah kesuksesan karena keberuntungan? Apakah orang-orang yang mencapai kesuksesan lebih cepat karena mereka beruntung? Apakah orang-orang yang bekerja keras tetapi tidak pernah berhasil karena memang mereka sial?

Pembaca yang hebat, bagaimanakah anda mendefinisikan keberuntungan? Kenyataannya saat ini banyak orang yang salah mendefinisikan kata beruntung. Banyak yang mengatakan, keberuntungan adalah ketika seseorang bisa mencapai tingkatan kehidupan yang lebih tinggi karena ada sesuatu yang menguntungkan dirinya. Misalkan, ada seorang yang biasa-biasa saja, tiba-tiba ia menjadi artis papan atas dan dikenal seluruh lapisan masyarakat karena ada produser yang mendatanginya. Seandainya ia tidak bertemu produser tersebut, ia tidak akan sukses bukan? Atau ada seorang pengusaha, ia mampu mengembangkan bisnisnya dengan cepat karena bertemu dengan seorang mentor yang memberikan banyak pencerahan. Jika ia tidak bertemu dengan mentor tersebut, bisa jadi ia tidak sukses.

Dari dua contoh diatas, seakan-akan keberuntungan memiliki pengaruh yang kuat terhadap kesuksesan, padahal kenyataannya tidak. Orang yang biasa-biasa saja bisa menjadi artis, karena ada perjuangan keras, ia harus melatih bakatnya, ia harus belajar mengatur waktu, ia harus menggali potensi, mencari keunikan dirinya, membangun citra diri yang baik, dan lain-lain. seorang pengusaha bisa sukses dengan cepat bukan karena ia beruntung bertemu dengan sang mentor, tapi karena sebelumnya ia telah berusaha mencari mentor tersebut, mempelajari sesuatu yang baru, gagal berkali-kali, dan terus berjuang mengembangkan bisnisnya. Kesuksesan terjadi bukan karena keberuntungan, tapi karena ada perjuangan, usaha, doa, dan faktor lainnya yang membuat kita menjadi sukses.

Lalu mengapa ada orang yang gagal padahal sudah berjuang keras? Apakah mereka tidak beruntung? Sebenarnya kegagalan terjadi bukan karena tidak beruntung, tapi karena banyak faktor, seperti kurang tangguh, kurang percaya diri, terlalu ego, kurang persiapan, kurang kerja keras, atau kurang doa. Maka ketika gagal jangan pernah katakan bahwa anda tidak beruntung. Cobalah katakan dalam hati, saya malas, saya tidak konsisten, saya tidak persiapan, saya egois. Mungkin kata-kata tersebut membuat anda sedikit tidak nyaman, tapi jika memandangnya dari dari perspektif yang baik maka kita akan terpacu untuk bangkit kembali.

Sebenarnya, sukses tidak ada kaitan dengan keberuntungan, jika keberuntungan itu ada, maka keberuntungan datangnya terlambat, ia datang bersamaan dengan kesuksesan. Ia datang karena faktor yang membuat seseorang menjadi sukses. Jika seseorang terus berusaha dan berdoa, suatu saat ia akan beruntung, jika seseorang menemukan kesempatan dan telah siap untuk memanfaatkan kesempatan tersebut, suatu saat ia pun bisa beruntung., Keberuntungan terjadi karena seseorang berjuang untuk meraihnya, mengerahkan kemampuan puncak untuk merealisasikannya.

Sukses bukan karena keberuntungan, tapi karena kerja keras, kemauan, kesempatan, doa, dan tawakkal. Dengan terus mengerahkan kemampuan puncak, menguatkan kemauan, mempersiapkan diri untuk memanfaatkan kesempatan, dibantu dengan doa dan tawakkal maka kesuksesan akan mudah kita raih. Adapun jika hanya menunggu keberuntungan datang, maka sampai kapanpun sukses tidak tidak akan pernah datang. bagaikan menunggu kucing bertanduk.

Maka, cobalah jauhi kata keberuntungan, karena walaupun terdengar baik, kata ini sering kali membuat banyak orang terjerumus dalam keterpurukan. Orang yang mencari keberuntungan sering mengalami depresi, galau, khawatir, dan putus asa. Ia bertumpu pada ketidakpastian. Ketika gagal ia kecewa, mengeluh, dan menyalahkan keadaan. ketika berhasil ia berbangga diri dan menyatakan bahwa keberuntungan telah menghampiri dirinya. Padahal kenyataannya keterpurukan memiliki probabilitas lebih tinggi untuk ia rasakan dibandingkan keberhasilan.

Jangan sampai kita percaya dengan keberuntungan, karena pada hakikatnya tidak ada keberuntungan di dunia ini, semuanya telah diatur oleh sang Pencipta, bahkan hingga sehelai daun jatuh dari pohon pun semuanya telah diatur dengan sempurna, tugas manusia adalah berjuang keras karena kita diberikan kehendak dibawah kendali Allah untuk membangun hidup yang lebih baik.

Jangan sampai kita yakin dengan keberuntungan, karena keyakinan terhadap keberuntungan adalah mindset para penjudi. Mereka mengharapkan hujan berlian, bongkahan emas jatuh dari langit, atau daun yang berubah menjadi uang. Mereka mengharapkan kemujuran dibalik ketidakpastian. Alih-alih bukannya bekerja keras untuk membangun hidup yang lebih baik, tapi seperti bayangan disangka tubuh, bagaikan gila di abun-abun.

Hindari kata keberuntungan, Bangun definisi yang benar terhadap kesuksesan. Buat visi, misi, perencanaan, dan target yang matang untuk sukses. Singsingkan lengan baju, jalankan perencanaan dengan penuh keikhlasan dan kerja keras, evaluasi hasil kerja secara periodik, bantu dengan doa yang sungguh sungguh, setelah itu bertawakkal. Jangan menyerah dan yakinlah dengan apa yang anda usahakan, karena kesuksesan telah menunggu anda di ambang pintu.